masih amatir

Senin, 08 Oktober 2012

MARKETING (PEMASARAN)

MENGANALISA PASAR SECARA UMUM

Pada umumnya banyak masyarakat mengartikan pasar sebagai tempat transaksi jual-beli produk dan jasa antara penjual dan pembeli. Namun pada hakikatnya pengertian ini sangat sempit dan kurang fleksibel. Oleh karena itu kita dapat mendefinisikan pasar secara lebih luas lagi menurut W.J. Stanton, sebagai berikut:

1. Pasar Konsumen.

Adalah pasar yang terdiri dari perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi pribadi.

2. Pasar Bisnis.

Adalah pasar dimana barang dan jasa yang diperjualbelikan adalah untuk diproses lebih lanjut atau digunakan dalam proses produksi.

3. Pasar Penjual.

Adalah suatu pasar dimana barang dan jasa yang dibeli adalah untuk dijual kembali dengan memperoleh laba.

4. Pasar Pemerintah.

Adalah pasar dimana pembelinya terdiri dari intansi pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk menyediakan fasilitas umum.

5. Pasar Internasional.

Adalah pasar dimana pembelinya berada diluar negeri baik konsumen, produsen, penjual, maupun pemerintah.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas pasar dari waktu ke waktu. Untuk itu perusahaan harus membuat analisa tentang hal-hal yang berpengaruh terhadap pasar. Analisa ini dilakukan untuk mengenali kebutuhan yang ada pada pasar dan menilai seberapa baik kebutuhan ini sudah dipenuhi oleh berbagai penawaran pasar.

Analisa pasar secara umum dapat mencakup secara luas mengenai kapasitas pasar tersebut. Ini biasanya dinyatakan dalam unit penjualan antara produk yang sejenis dengan produk sendiri dan dinilai dalam rupiah untuk beberapa tahun silam sampai beberapa tahun mendatang.

Produk dan jasa yang baik sangat berpengaruh pada kesinambungan kesejahteraan perusahaan. Oleh karena itu sangat penting untuk menilai sepenuhnya berkaitan dengan persaingan pasar saat ini guna memenuhi kebutuhan yang ada dan program pengembangan masa yang akan datang.

Agar pasar suatu marketing dapat terarah, maka seorang marketing perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Segmentasi Pasar. 

Adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik/tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk/bauran pemasaran yang terpisah.
Bagaimana dasar-dasar membuat segmentasi pasar konsumen? Berikut cara-caranya;

• Segmentasi Geografik.
Adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti Negara, regional, kota atau lingkungan tertentu.

• Segmentasi Demografik.
Adalah membagi pasar berdasarkan variabel demografi secara umur, jenis kelamin, ukuran keluarga/besarnya keluarga, pendapatan, pendidikan, pekerjaan.

• Segmentasi Psikografi.
Adalah membagi pasar menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian.

• Segementasi Tingkah Laku.
Adalah pengkelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap dan penggunaan terhadap suatu produk.

Segala sesuatu yang menuntut adanya perubahan memerlukan proses, begitu juga dengan segmentasi pasar. Adapun prosesnya sebagai berikut:

• Identifikasi basis segmentasi pasar
• Mengumpulkan informasi pasar
• Mengembangkan komposisi profil segmen pasar
• Penetapan konsekuensi pasar
• Estimasi masing-masing segmen pasar
• Analisis peluang pasar
• Penetapan penguasaan pasar

Alasan kenapa perusahaan memerlukan segmentasi pasar adalah sebagai berikut:
a. Agar perusahaan lebih baik memahami tingkah laku segmen-segmen pasar sehingga dapat lebih baik dalam menangani kebutuhan-kebutuhan mereka.
b. Agar perusahaan dapat memilih satu atau beberapa segmen pasar saja dari berbagai segmen pasar yang luas.

2. Mentargetkan Pasar.

Mengevaluasi daya tarik segmen pasar dan memilih salah satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki. Pasar sasaran perlu ditetapkan terlebih dahulu agar strategi dalam program pemasaran dapat lebih terarah pada sasarannya. 
Ada tiga faktor yang perlu diperhatikan untuk melakukan evaluasi segmentsi pasar, yaitu;

a. Ukuran dan pertumbuhan segmen pasar
b. Daya tarik struktur segmen pasar:
- Kekuatan pesaing
- Harga pesaing
- Pemasok
c. Sasaran dan sumber daya perusahaan

Setelah mengevaluasi segmentasi segmen pasar, selanjutnya perusahaan dapat memakai satu dari tiga cakupan pasar yaitu:

Jangan kehilangan nyali menghadapi sikap pesimis orang lain. “kenikmatan terbesar dalam hidup adalah mengerjakan apa yang dikatakan orang lain bahwa Anda tidak dapat mengerjakan.” (Muhammad Dive).

a. Pemasaran tanpa perbedaan
Adalah strategi peliputan pasar dimana seluruh perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar.

b. Pemasaran dengan perbedaan
Adalah strategi peliputan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan merancang produk yang berbeda untuk masing-masing segmen.

c. Pemasaran terkonsentrasi
Adalah strategi peliputan pasar dimana perusahaan memutuskan untuk mencari pangsa pasar besar dalam satu atau beberapa sub-pasar.

3. Memposisikan Pasar.

Adalah mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing, selanjutnya menempatkan pemosisian bersaing dan bauran pemasaran terinci.

Setelah penetapan pasar sasaran, langkah selanjutnya adalah menetapkan posisi produk di pasar. Menetapkan posisi produk adalah merancang atribut fungsional dan non fungsional yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan pandangan relative konsumen dan berbeda terhadap produk pesaingnya.


B. MENYUSUN STRATEGI ICJ MARKETING

Setelah kita menganalisa pasar, maka dapat dipastikan bahwa pasar adalah tempat yang identik dengan persaingan, permasalahan, dan perselisihan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Perlu kiranya bagi ICJ marketing membuat strategi marketing yang tepat untuk mengatasinya.

Keputusan dalam membuat strategi tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat strategi, yaitu: strategi produk, harga, distribusi, dan promosi. 
Komposisi dari keempat strategi tersebut akan membentuk sebuah marketing mix (bauran pemasaran).

Atau lebih jelasnya Marketing Mix sebagai perangkat alat pemasaran praktis yang dapat dikendalikan yang meliputi produk, harga, distribusi dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.

Strategi Marketing Mix mencakup empat pokok kebijakan, yang biasa disebut dengan 4P:

a. CJ’s (product) yaitu kebijakan mengenai produk.

CJ merupakan produk jasa yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau bahkan diakui keberadaannya, sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

Oleh karena itu produk harus diperhatikan secara detail agar dapat bersaing dengan yang lainnya di pasaran. Kebijakan mengenai produk jasa ini dapat mencakup banyak hal, di antaranya;

• Kualitas Produk.
Kualitas dari CJ’s harus benar-benar teruji terhadap setiap kebutuhan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 
Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dalam memproduksinya, sehingga keberadaan serta kualitas dari CJ’s itu sendiri dapat terus terjaga. Pengujiannya ini, dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga penguji atau konsumen yang ditunjuk untuk itu.

• Kemasan produk.
Kemasan CJ’s sangat berpengaruh pada minat konsumen. Karena itu diperlukan perencanaan yang matang dalam mencetak kaderisasi professional di bidang ini, hingga selanjutnya dapat dikemas dengan sentuhan “sense of art” yang tinggi. Untuk itu diperlukan penelitian yang intensif dan akurat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan minat konsumen. 

• Lebel produk.
Perlu diingat, lebel suatu produk adalah nama yang tertera pada produk tersebut, biasanya ini ditulis dalam huruf yang besar. Dalam memberikan label atau merek suatu produk, sebaiknya yang dapat- menarik perhatian dan mudah diingat konsumen. Karena merek suatu produk sangat mempengaruhi konsumen dalam membeli produk tersebut. 

• Kegunaan produk.
ICJ harus tahu betul CJ’s yang bagaimana yang akan diproduksi, apakah kemampuan “air personality” yang berhubungan erat dengan PSA, Video Presentasi, Dialog, Single/Power Announcement, Audio Image Product, Special Character, bahkan sebagai Penyiar, MC, ataupun Presenter TV.
Artinya, semua kegunaan tersebut adalah kemampuan yang berkaitan satu dengan lainnya serta jaminan yang harus dapat dibuktikan oleh “The Integral CJ’s Management”. 

b. CJ’s (Price) yaitu kebijakan mengenai harga.

Harga dapat diartikan sebagai nilai dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh penjual dan biasanya identik dengan uang.
Harga CJ’s yang telah ditetapkan oleh “The Integral CJ’s Management” harus dapat menutup semua biaya produksi, dan mungkin lebih yang dapat menghasilkan laba untuk meningkatkan kesejahteraan Partner-nya.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi penetapan harga CJ’s, di antaranya:

• CJ’s yang dihasilkan apakah sudah dipasarkan oleh perusahaan lain atau perorangan atau belum. 
Jika sudah maka penetapan harga lebih mengacu pada harga pesaing. Di sinilah letak kualitas suatu produk, kemasan, dan promosinya sangat menentukan tinggi rendah atau kepantasan dari harga CJ’s tersebut.

• Pemberian discount terhadap harga CJ’s juga dapat menarik perhatian konsumen. Karena pada prinsipnya banyak konsumen yang mencari informasi mengenai harga yang termurah dari suatu produk yang akan dibelinya.

• Biaya produksi, promosi, dan distribusi juga mempengaruhi besar kecilnya harga CJ’s. Dan biasanya perusahaan menetapkan kegiatan tersebut sebagai harga pokok, ditambah dengan biaya administrasi yang lain.

c. CJ’s (Place) yaitu kebijakan mengenai distribusi.

Distribusi yaitu proses penyaluran CJ’s dari ICJ ke semua pihak yang membutuhkan jasa mereka. Proses ini harus tetap menjaga kualitas dan penampilan dari CJ’s tersebut. Dalam hal ini ICJ menunjuk Trans Productions selaku distributor. Dan biasanya distributor menaikkan harga jual CJ’s sebagai kontribusinya. Sehingga dengan cara ini, baik ICJ maupun Trans di untungkan satu sama lainnya.

d. CJ’s (Promotion) yaitu kebijakan mengenai promosi. 

Pengertian promosi bagi ICJ lebih cenderung kepada kegiatan untuk memamerkan CJ’s guna menunjukkan kualitasnya, untuk menarik jumlah konsumen. Ini biasanya ditunjukkan dalam bentuk demo show reel, brosur, seminar, demonstrasi dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan agar konsumen dapat membedakan antara produk kita dengan produk sejenis lainnya dan menjadi yakin untuk mengkonsumsinya karena kelebihannya.

Pada kenyataannya, strategi marketing mix ini dapat dikembangkan dengan menambahkan 2P yang sangat erat hubungannya dalam mencapai sasaran utama suatu perusahaan, yaitu:

1. Period yaitu kebijakan mengenai waktu.

Untuk mencapai sasaran yang optimal dan se-efisien mungkin, setelah membuat strategi, perlu kiranya bagi ICJ marketing menentukan bats waktu aktivitas itu akan dilaksanakan. Ini dilakukan agar kegiatan marketing dapat terarah dan tidak mengalami kesulitan. Maka perlu menyusun program untuk masing-masing kegiatan marketing mix.

Mengenai kapan dan berapa lama kegiatan tersebut akan dilaksanakan, dapat dibuat secara “PERT” (Project Evaluation & Review Techniques), yaitu diagram yang menjelaskan- jalannya suatu kegiatan dengan gambar dan simbol. 

- Membuat analisa aktivitas per satuan waktu.
- Membuat diagram yang menunjukkan kapan tiap pekerjaan harus dimulai dan kapan harus selesai.
- Memberi tanda-tanda khusus pada diagram sebagai rambu-rambu yang harus dipatuhi bagi semua yang bertanggungjawab.

2. People yaitu kebijakan mengenai personalia.

Sumber daya terpenting bagi suatu perusahaan adalah sumber daya manusia, karena mereka yang pada hakikatnya menjalankan aktivitas perusahaannya. Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung pada manusia. Atau dapat dikatakan, seberapapun hebatnya system yang digunakan, kalau manusianya tidak berpotensi maka apa yang sudah menjadi tujuan sejak awal akan sulit dicapai.

Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan penyusunan personalia yang benar-benar sesuai. Dalam arti sesuatu yang berhubungan dengan penarikan, penempatan, pemberian latiahan, dan pengembangan personalianya agar lebih diperhatikan lagi. 
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan personalia adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Personalia.

Ini lebih ditekankan pada bidang-bidang apa saja yang akan diisi oleh partners? Berapa banyak partners yang dibutuhkan? Bagaimana ICJ dapat memenuhi kebutuhan partner yang handal dalam bidangnya? 
Dan dimana ICJ dapat mencari partner yang tepat untuk menjalankan program perusahaan?

2. Perekruitan.

Ini berhubungan dengan metode ICJ dalam pencarian dan perekruitan partners yang handal dan dapat dipercaya untuk diseleksi dan dipilih menjadi partner ICJ dalam memenuhi masing-masing kebutuhan.

3. Seleksi.

Merupakan pemilihan partner yang benar-benar potensial dan mampu menjalankan program ICJ. Penyeleksian ini dapat dilihat berdasarkan prestasi yang telah diraih oleh partner yang bersangkutan serta kepribadiannya yang dapat dilihat berdasarkan:

a. Riwayat hidup pribadi.
Ini mencakup mengenai latar belakang keluarga, pendidikan, hobi, dan pengalaman kerja, untuk menunjukkan aktivitasnya di masa lalu.

b. Kondisi fisik.
Hal ini untuk mengetahui sampai dimana kemampuan seseorang dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.

c. Perilaku dan kebiasaan.
Untuk menempatkan jabatan yang sesuai dengannya, sehingga akan mempercepat dalam menyelesaikan tugasnya.

d. Kemampuan logika.
Untuk mempelajari kemampuannya dalam menganalisa suatu masalah berdasarkan logika atau pemikirannya.

e. Kemampuan tehnik.
Untuk menilai hasil kerjanya yang berhubungan dengan aspek-aspek tehnik dalam pekerjaannya.

4. Pengenalan dan Orientasi.

Pengenalan partners kepada ICJ secara menyeluruh dapat dilakukan setelah proses penyeleksian. Pengenalan ini dapat dilakukan dalam bentuk tahap orientasi yaitu proses pengenalan dan penyesuaian dengan situasi baru bagi partner baru merupakan hal yang tidak mudah dan kadang menjadi penyebab prustasi bagi partner baru. 





http://duberindonesia.multiply.com/journal/item/3?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar