Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Dan terdapat banyak pelanggaran etika bisnis di dalam dunia perbinisan yang dapat merugikan kalangan lainnya.
Ada 3 jenis
masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu:
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam
etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi,
politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam
perusahaan bisnis adalah pertanyaan- pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan
tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas,
kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai
keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika
bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam
perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan,
tindakan dan karakter individual.
Etika bisnis dalam perusahaan
memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang
kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan
nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam
dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan
berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan
lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Di sini saya akan membahas tentang contoh
pelanggaran etika bisnis yang terjadi di lingkungan masyarakat guna memenuhi
tugas mata kuliah etika bisnis.
Air adalah kebutuhan mutlak makhluk hidup untuk
tetap hidup misalnya, manusia harus mempertahankan jumlah kadar air di dalam
tubuh yang sebesar 70%. Namun, padatnya kesibukan membuat kita lupa minum,
karenanya banyak orang melirik bisnis pembuat air minum kemasan praktis.
Konsumsi air mineral kemasan di Indonesia
setiap tahunnya bertambah antara 9 hingga 12%. Selama tahun 2011 saja konsumsi
air kemasan tersebut hampir mencapai 16 Milyar Liter.
Dalam hal ini saya menulis tentang “Pelanggaran
Etika Bisnis Air Mineral Botol Palsu”. Saya mengumpulkan informasi tentang
pelanggaran etika bisnis ini dari tayangan Reportase Invetigasi Trans TV.
Air diambil dari sumur pemilik usaha air
mineral kemasan, kemudian diberi campuran pembersih untuk menghilangkan baunya,
karena air sumurnya agak licin, jadi
biar keset diberikan tawas dan juga untuk pembersih air yang didapat dengan
mudah dari toko kimia. Kemudian diberi boraks untuk menghilangkan baru dari air
tersebut.
Pemilik usaha air mineral kemasan tersebut
mendapati tutup botol dan segel asli air minum kemasan tidaklah sulit, dia
mendapatkan tutup botol dan segel asli tersebut dari kenalannya seorang supir
salah satu merek air mineral kemasan terkenal. Didapati keuntungan yang sangat
besar dari usaha air mineral kemasan ini dibandingkan dengan pekerjaan
terdahulu sebagai karyawan di air mineral isi ulang.
Dia memulai hari dengan mencari botol air
mineral bekas di tempat rongsokan, puluhan bahkan ratusan botol-botol air
mineral bekas dipilahnya dan tentunya dia mengambil botol-botol air mineral
yang kemasannya masih berkondisi sedikit bagus, 1 botol air mineral kemasan
dibeli seharga Rp 25, jadi 1Kg Rp 15.000, padahal seharusnya botol air minum
kemasan hanya untuk sekali pakai.
Dari pengepul botol air mineral bekas, dia juga
mendapatkan segel dan tutup botol asli dan juga dus-dus air mineral yang sudah
disiapkan si pengepul, karena sudah menjadi langganan setia.
Dengan meracik air mineral palsu tersebut,
pemilik usaha air mineral botol palsu tersebut tidak memasak air sumur terlebih
dahulu, dan air sumurpun terlihat sangat kotor.
Air sumur tersebut dicampur dengan tawas dan boraks untuk membuatnya
tampak jernih, kemudian dimasukkan ke dalam botol kemasan dan diberi segel, dan
dimasukkan ke dalam dus. Hal ini sulit membedakan air mineral palsu dengan yang
asli, dan dijual dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per-dus, sedangkan air
mineral asli dijual dengan harga Rp 35.000 hingga Rp 45.000.
Tips khusus agar air mineral palsu tidak ketara
oleh pembeli, yaitu dengan menyimpan air kemasan palsu tersebut di tempat
pendingin agar rasanya tidak ketara.
Pemilik air kemasan tahu akan bahaya meminum
air kemasan palsu tersebut, karena itu dia melarang keluarganya untuk
mengkonsumsi air kemasan palsu tersebut.
Air mineral kemasan sejatinya memang harus
memenuhi proses uji kelayakan yang terjamin, namun yang wajib diperhatiakn
bukan hanya kualitas airnya tetapi juga kemasan plastik air minum itu sendiri
dan penyimpanannya. Karena itu, tidak menutup kemungkinan air kemasan bermerk
terkenalpun menjadi tidak layak untuk diminum.
Hasil pengujian sampel air mineral kemasan
palsu menunjukkan air kemasan palsu tersebut jelas tidak layak untuk
dikonsumsi. Sampel air minum itu diteliti di Laboratorium air jurusan Teknik
Lingkungan fakultas Teknik Universitas Pasundan.
Hasil pemeriksaan sampel pertama
mengindikasikan bahwa secara fisik terlihat bahwa kekeruhannya lebih tinggi
dibandingkan sampel-sampel lainnya, kemudian begitu diuji rasa dan bau,
didapati tidak berbau tetapi rasa sangat kesat, kemudian diperiksa Ph juga ternyata
cukup asam, jauh dari standart yang ditentukan.
Air tersebut tidak dideteksi adanya bakteri
coliform karena kondisi asam tersebut. Tetapi yang paling membahayakan adalah
kondisi asamnya yang jika terminum akan membuat iritasi kerusakan organ
pencernaan kita.
Agar kita
tidak menjadi korban air mineral palsu dan air mineral asli tidak layak minum,
berikut tipsnya:
·
Pastikan kemasan air mineral tidak rusak, penyok,
dan mengembung.
·
Lihat kode plastik berlambang segitiga dengan nomer
di dalamnya, untuk air kemasan botol biasanya bernomor 1 atau 5.
·
Waspadai bila air mineral tidak mencantumkan kode,
artinya bahan botol tidak jelas.
·
Air mineral yang baik, jernih seperti warna air pada
umumnya dan tidak berbau.
·
Waspadai air mineral yang terasa kesat, karena air
mineral kemasan palsu terasa kesat akibat tambahan kimia berbahaya, rasa kesat
dari air juga bisa karena botol plastik sudah memuai terpapar sinar matahari,
radiasi panas menyebabkan rantai monomer terputus atau bahan plastik tercampur
ke dalam air, ini berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menimbulkan gangguan
pankreas, ginjal, atau kanker.
Karenanya hindari menyimpan air kemasan di
tempat yang langsung terkena sinar matahari, seperti di dalam mobil selama
berjam-jam.
Sayangnya penyimpanan air minum kemasan tidak
diperlakukan dengan baik, dalam penelusuran Reportase Investigasi, jumlah depo
penjualan air minum kemasan mereka meletekkan air di tempat terpapar sinar
matahari langsung pada saat didistribusikan, dan diangkut truk-truk bak
terbuka.
Karena itu sangat bijak bila air kemasan
tersebut diangkut pada malam hari. Pemerintah juga memberikan kebijakan cara
penyimpanan air yang benar, mulai dari depo, toko, hingga rumah.
Dan untuk pelanggar etika bisnis air mineral kemasan palsu,
sebaiknya memperdulikan kesehatan para konsumen juga seperti memperhatikan
kesehatan keluarga anda sendiri. Mencari pekerjaan yang sesuai etika yang telah
ditetapkan agar tidak merugikan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar