masih amatir

Senin, 14 Oktober 2013

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Dan terdapat banyak pelanggaran etika bisnis di dalam dunia perbinisan yang dapat merugikan kalangan lainnya.
     Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu:
      1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan          etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem            sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
      2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-            pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini     mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan         struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
      3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang              muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk        pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.


Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan.
Di sini saya akan membahas tentang contoh pelanggaran etika bisnis yang terjadi di lingkungan masyarakat guna memenuhi tugas mata kuliah etika bisnis.
Air adalah kebutuhan mutlak makhluk hidup untuk tetap hidup misalnya, manusia harus mempertahankan jumlah kadar air di dalam tubuh yang sebesar 70%. Namun, padatnya kesibukan membuat kita lupa minum, karenanya banyak orang melirik bisnis pembuat air minum kemasan praktis.
Konsumsi air mineral kemasan di Indonesia setiap tahunnya bertambah antara 9 hingga 12%. Selama tahun 2011 saja konsumsi air kemasan tersebut hampir mencapai 16 Milyar Liter.
Dalam hal ini saya menulis tentang “Pelanggaran Etika Bisnis Air Mineral Botol Palsu”. Saya mengumpulkan informasi tentang pelanggaran etika bisnis ini dari tayangan Reportase Invetigasi Trans TV.
Air diambil dari sumur pemilik usaha air mineral kemasan, kemudian diberi campuran pembersih untuk menghilangkan baunya, karena air sumurnya agak licin,  jadi biar keset diberikan tawas dan juga untuk pembersih air yang didapat dengan mudah dari toko kimia. Kemudian diberi boraks untuk menghilangkan baru dari air tersebut.
Pemilik usaha air mineral kemasan tersebut mendapati tutup botol dan segel asli air minum kemasan tidaklah sulit, dia mendapatkan tutup botol dan segel asli tersebut dari kenalannya seorang supir salah satu merek air mineral kemasan terkenal. Didapati keuntungan yang sangat besar dari usaha air mineral kemasan ini dibandingkan dengan pekerjaan terdahulu sebagai karyawan di air mineral isi ulang.
Dia memulai hari dengan mencari botol air mineral bekas di tempat rongsokan, puluhan bahkan ratusan botol-botol air mineral bekas dipilahnya dan tentunya dia mengambil botol-botol air mineral yang kemasannya masih berkondisi sedikit bagus, 1 botol air mineral kemasan dibeli seharga Rp 25, jadi 1Kg Rp 15.000, padahal seharusnya botol air minum kemasan hanya untuk sekali pakai.
Dari pengepul botol air mineral bekas, dia juga mendapatkan segel dan tutup botol asli dan juga dus-dus air mineral yang sudah disiapkan si pengepul, karena sudah menjadi langganan setia.
Dengan meracik air mineral palsu tersebut, pemilik usaha air mineral botol palsu tersebut tidak memasak air sumur terlebih dahulu, dan air sumurpun terlihat sangat kotor.  Air sumur tersebut dicampur dengan tawas dan boraks untuk membuatnya tampak jernih, kemudian dimasukkan ke dalam botol kemasan dan diberi segel, dan dimasukkan ke dalam dus. Hal ini sulit membedakan air mineral palsu dengan yang asli, dan dijual dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per-dus, sedangkan air mineral asli dijual dengan harga Rp 35.000 hingga Rp 45.000.
Tips khusus agar air mineral palsu tidak ketara oleh pembeli, yaitu dengan menyimpan air kemasan palsu tersebut di tempat pendingin agar rasanya tidak ketara.
Pemilik air kemasan tahu akan bahaya meminum air kemasan palsu tersebut, karena itu dia melarang keluarganya untuk mengkonsumsi air kemasan palsu tersebut.
Air mineral kemasan sejatinya memang harus memenuhi proses uji kelayakan yang terjamin, namun yang wajib diperhatiakn bukan hanya kualitas airnya tetapi juga kemasan plastik air minum itu sendiri dan penyimpanannya. Karena itu, tidak menutup kemungkinan air kemasan bermerk terkenalpun menjadi tidak layak untuk diminum.
Hasil pengujian sampel air mineral kemasan palsu menunjukkan air kemasan palsu tersebut jelas tidak layak untuk dikonsumsi. Sampel air minum itu diteliti di Laboratorium air jurusan Teknik Lingkungan fakultas Teknik Universitas Pasundan.
Hasil pemeriksaan sampel pertama mengindikasikan bahwa secara fisik terlihat bahwa kekeruhannya lebih tinggi dibandingkan sampel-sampel lainnya, kemudian begitu diuji rasa dan bau, didapati tidak berbau tetapi rasa sangat kesat, kemudian diperiksa Ph juga ternyata cukup asam, jauh dari standart yang ditentukan.
Air tersebut tidak dideteksi adanya bakteri coliform karena kondisi asam tersebut. Tetapi yang paling membahayakan adalah kondisi asamnya yang jika terminum akan membuat iritasi kerusakan organ pencernaan kita.
Agar kita tidak menjadi korban air mineral palsu dan air mineral asli tidak layak minum, berikut tipsnya:
·         Pastikan kemasan air mineral tidak rusak, penyok, dan mengembung.
·         Lihat kode plastik berlambang segitiga dengan nomer di dalamnya, untuk air kemasan botol biasanya bernomor 1 atau 5.
·         Waspadai bila air mineral tidak mencantumkan kode, artinya bahan botol tidak jelas.
·         Air mineral yang baik, jernih seperti warna air pada umumnya dan tidak berbau.
·         Waspadai air mineral yang terasa kesat, karena air mineral kemasan palsu terasa kesat akibat tambahan kimia berbahaya, rasa kesat dari air juga bisa karena botol plastik sudah memuai terpapar sinar matahari, radiasi panas menyebabkan rantai monomer terputus atau bahan plastik tercampur ke dalam air, ini berbahaya bagi kesehatan, karena dapat menimbulkan gangguan pankreas, ginjal, atau kanker.
Karenanya hindari menyimpan air kemasan di tempat yang langsung terkena sinar matahari, seperti di dalam mobil selama berjam-jam.
Sayangnya penyimpanan air minum kemasan tidak diperlakukan dengan baik, dalam penelusuran Reportase Investigasi, jumlah depo penjualan air minum kemasan mereka meletekkan air di tempat terpapar sinar matahari langsung pada saat didistribusikan, dan diangkut truk-truk bak terbuka.
Karena itu sangat bijak bila air kemasan tersebut diangkut pada malam hari. Pemerintah juga memberikan kebijakan cara penyimpanan air yang benar, mulai dari depo, toko, hingga rumah.

Dan untuk pelanggar etika bisnis air mineral kemasan palsu, sebaiknya memperdulikan kesehatan para konsumen juga seperti memperhatikan kesehatan keluarga anda sendiri. Mencari pekerjaan yang sesuai etika yang telah ditetapkan agar tidak merugikan orang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar