Di sebuah sudut pasar kota Madinah ada seorang
pengemis buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang
yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu
orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir apabila kalian
mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”
Tiada
hal lain yang di lakukan si buta setiap hari kecuali menengadahkan
tangan dan meneriakkan kata-kata itu berulang-ulang kali. Namun
demikian, setiap pagi selalu ada seorang pria yang mendatangi pengemis
itu dengan membawakannya makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun,
pria itu selalu menyuapkan makanan yang di bawanya kepada pengemis buta
itu.
Suatu ketika, pria
yang biasanya datang memberinya makan tidak lagi datang kepadanya.
Pengemis buta itu semakin hari semakin lapar dan bertanya-tanya dalam
dirinya apa yang terjadi dengan pria itu. Sampai suatu pagi ada seorang
pria yang mendatanginya memberinya makan. Namun, ketika dia mulai
menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “siapakah kamu? Engkau
bukan orang yang biasa mendatangiku.”
“Aku adalah orang yang biasa,” kata pria itu.
“Tidak mungkin. Engkau bohong.
Apabila
ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah
mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu, sebelum ia
menyuapiku, dia selalu mengusap rambutku terlebih dahulu, Selalu
menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah
itu ia berikan padaku, sehingga tidak sulit mulut ini mengunyah,” jawab
pengemis buta itu.
Mendengar
jawaban itu, pria tadi tidak dapat menahan air matanya, ia manangis
sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa
datang kepadamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Namaku Abu
Bakar. Orang mulia yang biasa memberimu makan itu telah meninggal dunia.
Dia adalah Muhammad SAW.”
Pengemis
buta itu terkejut. Tubuhnya tergetar. Tidak ada kata-kata yang keluar
dari mulutnya. Hanya air mata yang mengalir di pipinya. Deras, seolah
tak terbendung, mengenang Manusia sempurna. Muhammad saw bin Abdullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar